Aku tidak menyangka, ternyata siang yang mengendap lebih baik daripada siang yang gelisah. Siang yang kosong, nyatanya lebih baik dari siang yang berisi kemungkinan. Pada aku yang lampau, kupikir aku tidak akan mendapat kebahagiaan di siang yang mengendap. Ternyata tidak juga.
Karena kebahagiaan itu relatif.
Di bumi ini banyak sekali manusia beragam yang mencari kebahagiaan. Ada yang merasa baik, ada yang merasa jahat, ada yang benar-benar baik, dan ada yang benar-benar jahat. (Potongan Cerpen Ketinggian)
Apa yang diharapkan manusia dari kehidupan? sandang pangan tercukupi? tempat tinggal terpenuhi? Sebenarnya, dari akar-akar kecil itu bisa kita panjat hingga ujung atas sana. Semakin ke atas semakin kecil kategorinya, dan berakhir pada mencari kebahagiaan. Ada yang berusaha mencapainya dengan cara baik, cara jahat, cara pura-pura baik, cara pura-pura jahat, dan tak sedikit yang tak tahu ia mencapainya dengan cara apa.
Aku tak mempermasalahkan bagaimana kamu mencapainya, tapi yang ingin kutanya, seberapa tinggi kebahagiaanmu?
Seperti mimpi, kebahagiaan satu orang dengan orang lain itu berbeda. Hanya saja, dalam kebahagiaan ada satu hal yang membuatnya berbeda: rasa syukur kita. Bersyukurlah atas apa yang kamu punya, berbahagialah dengannya, maka kamu tidak akan mencoba berselingkuh darinya. Apa yang kamu punya saat ini, masih kelihatan sangat indah ketika dilihat oleh manusia yang melihatmu.
Jangan pernah iri kepada orang lain, karena bisa saja ia juga iri kepadamu (ada yang pernah bilang atau menulis quote ini, dan pengalamanku telah membuktikannya sendiri)
Maka dari itu, apakah kamu akan membiarkan keinginan untuk memenuhi kebahagiaanmu melambung begitu tinggi hingga kamu sulit mencapainya, seperti nasib mimpi-mimpimu yang masih sebatas khayalan itu?
Berikan Tanggapan:
mohon tuliskan tanggapan kamu, aku akan sangat senang apabila kamu melakukannya, oh iya, blog ini udah DO FOLLOW loh, bagikan juga ke teman-temanmu ya, terima kasih :D